Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘perilaku’ Category

Pelajaran hati yang satu ini bukan kudapat dari lamanya aku bersekolah atau hidup bersosialisasi, atau dari alim ulama, gembala jemaat atau ahli psikologi ternama. Tapi justru kudapat dari suara anak kecil yang dengan sesalnya kudapat setelah telanjur kusakiti..

 Suatu siang yang panas dan sesak usai menjemput putriku di sekolahnya, Nona bertanya, ‘Ibu, kampret itu apa sih?’ Seolah kupingku salah mendengar, aku bertanya keras, APPAAA? Dan diulangi kata-katanya tak kalah keras,’KAMPRETT itu apa?????’

 Tanganku menyambar cepat kea rah bibirnya dan meleset terkena pipinya, plak! Pelan. Aku takut kalau terlalu keras Nona akan menangis, tapi kupingku tak tahan mendengar suaranya, dan otakku berpikir cepat, kapan aku atau T terlepas menyebut kata itu didepan cantik mungil ini ??

 Nona terkejut dan langsung menangis, *aduh, jadi panjang deh urusannya…* aku meminggirkan mobil dari jalan, dan bertanya pada Nona sambil memeluk, membelai dan membujuknya.

 ‘Kenapa Nona ngomong begitu? Bad Word tahu.Siapa yang ngajarin ?’ Nona sambil mengisak menggeleng. ‘Nggak ada. Tadi temenku di sekolah diomongi Miss (* Nona menyebut gurunya ‘miss’ ) karena ngomong ‘kampret’ sama Miss waktu ditegur Miss.. Aku kan cuma tanya, kampret itu apa??’

 ‘Sayang, kampret itu bad word yang tidak ada artinya. Tapi tujuannya menyakiti orang lain. Nggak boleh ngomong menyakiti orang lain, ya..’ Sambil membelai pipi anakku bekas ‘kucolek pelan tadi’. ‘Sudah jangan nangis.. Emang sakit ? Kan pelan tadi Ibu..’

 ‘Nggak sakit, Bu. Sakitku bukan di pipi tapi di sini…’ tangan Nona menunjuk dadanya. OMG!! What a parent could make such a damage like that! Kupeluk dan kubujuk sampai tangisnya hilang..

 Aku jadi teringat ceramah mengenai mendidik anak yang kami ikuti belum lama ini. Penceramah ini menerangkan, betapa Tuhan Maha Penyayang dan Mengetahui sifat makhluk ciptaannya, makanya Tuhan menciptakan pantat dan betis dengan daging berlebih, agar bila kita (saking) tak tahannya menahan amarah pada anak-anak kita, kita bisa menepuk di bagian tersebut. Tepuklah pelan maksimal 3 x di satu atau dua bagian itu untuk menegur keras sang anak. Dijamin tidak sakit hati, tapi sang anak akan mengerti. Tapi bila menepuk atau memukul keras dibagian lain, terutama kepala dan sekitarnya, sakit fisik seperti benjut, memar, dan darah paling lama sakitnya hanya 1 minggu, tetapi hati, pikiran  dan rasa yang sakit dapat terasa seumur hidup!. Hiii, ngeri, tak terbayang aku didendami Nona seumur hidupku…  Sedang bila dengan kata-kata hinaan kepada sang anak, Sampai ke liang kubur akan teringat olehnya…

 Aku jadi teringat ‘curhat’  seseorang muda usia, baru 16 usianya, yang mendendam pada sang ibu dan berniat untuk membalas suatu saat nanti.. Lalu temanku yang selalu terngiang omongan sang ayah kalau dia ‘anak bodoh’ waktu SMA dahulu,  padahal sekarang sudah setengah baya usianya dan tiba-tiba lenganku jadi terasa panas bekas cubitan alm Bapak di waktu SD dahulu..

 Sakitnya bukan di pipi, tapi di hati..

Read Full Post »

Ternyata melakukan MCU tidak seseram yang kubayangkan sebelumnya. Mungkin karena pengetesan kesehatan tubuhku sebelumnya selalu dalam kondisi sedang rawat inap, seolah menjadi pesakitan sajalah mengetes kesehatan tubuh ini. T yang memintaku ( dengan amat sangat dan penuh teguran..) untuk dengan sukarela melakukan medical check up, terutama dengan keinginan besar kami mempunyai anak satu… saja lagi untuk semakin menghirukpikukkan  rumah kami nantinya.

Setelah puas browsing internet mencari data tentang MCU dan membaca posting pengalaman orang-orang yang MCU, mulailah aku menelpon dan mendata harga dan fasilitas MCU ini. Variasi harganya luar biasa. Menambah pusing dan lemas saja badan ini. Bisa  berbeda hampir 3 x lipat untuk paket yang sama. Belum lagi pengalaman mereka yang telah melakukan MCU ini. Ada yang dibujuk untuk super komplit MCU yang seharga satu laptop padahal tidak ditemukan kelainan apapun, ada yang menunggu seharian untuk MCU saja karena fasilitas RS nya pas-pasan sehingga pasien MCU dikalahkan melulu sama pasien UGD dan rawat inap..

Akhirnya setelah perbandingan harga ( ini yang paling utama…), fasilitas, dan jarak RS dari rumah, pilihan kujatuhkan pada rumah sakit di Kalimalang yang masih baru. Aku pernah berkunjung ke sana waktu mertuaku dirawat inap, baru, rapi jali dan lobbynya selalu wangi popcorn. Dan yang terpenting, ada keponakan suami menjadi dokter di sana sebagai ‘kartu truf’  jikalau ada pihak yang mengada-ada sama tubuhku ini. Kali aja aku di city scan sekaligus kampong scan, kan..(ih, garing). Tapi sumpyuh, aku takut banget.

Setelah daftar lewat telpon dan dianjurkan puasa 10 jam, esok paginya aku mulai MCU. Ternyata di luar dugaan sekali. Cepat, nyaman dan kenyang. Ruang tunggunya nyaman empuk dengan edisi majalah terbaru, makanannya enak, dan peralatannya masih baru, dan (pasti) masih sedikit bekas pakai dari para orang-orang yang sudah almarhum. Dan hasil akan diberikan dalam bentuk file booklet 2 hari kemudian. Kartu trufkupun tak perlu keluar sama sekali.

2 hari kemudian, hasil MCU keluar. Blab la bla, aku sehat wal afiat, yang ditakutkan suamiku dengan segala penyakit generatif tak ada, hanya… kolesterolku 20% di atas ambang atas normal. Haaah??!! Padahal aku rajin jalan kaki 4km 3 x seminggu + yoga 1 x seminggu lho. Aku disarankan diet, dan mulai berpantang makanan yang memicu kolesterolku semakin naik. Dan berolahraga yang high impact dan aktif ( ooooh…). Nah lo… Pasti aku di ceramahin ini nanti sore di rumah.  Pusing membayangkan itu ditambah perut lapar, aku melaju cepat ke kawasan tebet mencari tempat makan yang sesuai seleraku saat itu. Nah, sekelebatan aku melihat nasi kebuli kambing yang fotonya assssoy punya. Dengan sejuta janji dalam hati, bahwa ini yang terakhir kali.. ( ngggggggak mungkin!!!) aku memesan seporsi besar nasi kebuli kambing super special. Aduh nikmatnya.. daging kambingnya lumer dan meleleh di dalam mulut. Sumpah! Masa bodoh dulu ah dengan koles, kesusahan hari ini adalah untuk hari ini. Tomorrow is a brand new day, baby…

nasi kebuli kambing ibu hanny lapangan ross...

Nasi kebuli kambing Ibu Hanny Lapangan ros yang meluluhkan iman

Berikutnya aku mulai browsing internet mencari tahu makhluk apakah kolesterol itu, Beremail dengan sesama pengidap high cholest dan membaca testimony mereka, menelpon keponakan yang dokter di RS tersebut, mulailah kurancang my own targetted cholesterol diet for 30 days ahead. Extra Virgin Oil, seledri ( poke up!!!), strawberry,  sawi, terong ungu, alpokad, madu dan havermut, buncis dll mulai masuk dalam menu dietku.  Semua yg butuh minyak, aku borehkan EVO ke sana sedikit ( hueeeek!) tapi ternyata rasanya nikmat-nikmat aja sih. Agak lain dari biasa (iyalah) tetapi masih layak dilidah.

Tinggal targetnya nih. MCU tgl 4 Maret 2009 hasil kolesterol 246 poin,  mulai diet serius tgl 9 Maret dengan pola makan reka-reka sendiri.  Coba ya kita lihat tgl 9 April 2009, bisakah turun, dan yang terpenting, kuat imankah aku ini dari segala yang nikmat-nikmat?? Daging kambing, keju, bebek apalagi yang digoreng dengan kremesan.., coffee cream, durian, daging merah.. kacang goring dan segala gorengan ??

Mengapa Tuhan menciptakan semua yang uenak-uenak

tapi tidak boleh kunikmati?

Per 2 April aku tes kolesterol, hasilnya turun 35 poin menjadi 211. Ternyata gabungan jus sayuran + OR berpengaruh besar ya.. Aku merayakan sendiri di Martabak Kubang Xmalang, dengan Roti Cane dan kare kambing, haiya!!!

Per 28 nov, tes kolesterolku 180. Dan aku rayakan dengan menikmati durian montong bersama suami..

Read Full Post »

bu-kentang-duduk-di-sofa

bu kentang duduk di sofa

Sudah menjadi kewajibanku sebagai ibu RT alias ibu Rumah Tangga alias Ibu Rana rene Tak Berpenghasilan mengantarkan dan menjemput Nona bersekolah yang jaraknya sebenarnya tidak terlalu jauh dari rumah. Tetapi karena letaknya di dekat pintu masuk tol jatiwaringin/Pondok kelapa, setiap pagi harus bergulat dengan ratusan kendaraan lainnya untuk bisa maju bergeser 1 -2 m ke muka. Kadang matahari pagi terlalu terik, atau orang-orang lain begitu brengseknya menyetir ( tidak seperti daku yang begitu taat dan menurut pada peraturan Pak Pulisi,ya Pak…*mode carmuk on*) membuat tekanan darah mudah sekali naik.. Dan umpatan tak manusiawipun bergelinjangan keluar, alpa dengan property di belakang yang serupa dengan ‘spons’, teramat mudah menyerap informasi tanpa ada saringan ( jadi ingat internet)..

‘Dodol, ambil SIMnya di mana sih ??????’

‘Kentang!!! Main potong aja…Memang jalan punya nenekloe?’ Atau…

‘Ngapain aja sih orang-orang ini pagi-pagi di jalanan, bukannya cuci baju dulu kek..’

‘Ibu…. Siapa sih yang namanya Dodol sama Kentang? Kok Ibu marahin ?’ dan suatu ketika menerangkan, ‘Orang itu kan nganterin anaknya, kaya Ibu anterin aku ke sekolah…”

Barulah tubuh ini sadar, ada buku baru terisi lembaran-lembaran bersih di belakang, yang begitu cepatnya menangkap perkataan, begitu cerdasnya menyerap sesuatu tetapi langka dengan pengetahuan moral baik atau buruk karena usia mudanya.

‘Orang itu namanya Pak Dodol, Nona… tadi Ibu ingetin aja biar nyetirnya gak alangin Ibu…’

‘itu Bu kentang, Non… abis gendut kaya kentang.’

Dalam hati aku menyumpah-nyumpah, not saying so reckless anymore. Thank God Im not saying f**k  or things like that. Yang begini saja sudah diserap begitu cepat oleh Nona.

Dua hari kemudian, di sekolah, Nona tertawa-tawa senang, ‘Ibu… ternyata  Bapaknya Ifam temen Ibu, Pak Dodol..’ sambil menyeret nyeret tanganku ke arah teman sekolahnya……

-kisah ini nyata lho, bukan rekayasa…….-

Read Full Post »